Istilah ini adalah merupakan suatu kelainan jantung yang disebabkan karena latihan olahraga. jadi bisa diartikan :jantung seseorang yang mempunyai keadaan yang sama dengan atlit.
Seperti diketahui ,seorang atlit yang tugasnya adalah berlatih sekuat mungkin sehingga mencapai keadaan fisik yang kuat untuk meraih prestasi.Latihan seorang atlit tergantung pada cabang olahraga ,target yang ingin dicapai serta periodisasinya.
Salah satu macam latihan yang dilakukan adalah latihan untuk menguatkan jantung dan paru paru , yang populer dengan istilah aerobic atau cardio atau sering juga disebut latihan daya tahan(endurance)
Tujuan latihan ini untuk menguatkan fungsi jantung sehingga tidak cepat lelah . Artinya atlit tersebut dapat melakukan suatu latihan /gerakan berulang ulang tanpa merasa lelah.Latihan ini sifatnya lama pengerjaannya dengan intensitas yang tidak terlalu melelahkan atau tidak maksimal .biasanya dilakukan selama 20-60 menit secara kontinyu dan seminggu dilakukan sebanyak 3-5 kali. Bentuk latihan dapat berupa lari ,bersepeda ,berenang ,atau senam aerobic.
Latihan aerobic ini harus dilakukan sedemikian rupa sehingga cukup membebani jantung dan paru paru ,dengan tujuan jantung dan paru paru beradaptasi menjadi lebih kuat. Terjadi perubahan perubahan fisiologis pada jantung dan hal ini terjadi setelah berlatih 4-6 minggu .
Adapun perubahan fisiologis tersebut antara lain :
Ukuran jantung membesar.Hal ini terjadi karena serabut serabut otot jantung membesar . Pembesaran serabut serabut ini mirip dengan pembesaran serabut otot otot rangka tubuh pada wakyu latihan beban.
Akibatnya terjadi penebalan dinding jantung terutama ventrikel dan isi ruang jantung membesar .Jantung menjadi lebih mampu menerima aliran darah yang masuk dan memompa darah lebih banyak ,sehingga pompa jantung lebih efisien.
Denyut jantung akan menjadi lebih lambat. Dalam keadaan istirahat denyut jantung atau denyut nadi adalah 80-100 kali per menit .Namum bagi seorang atlit yang terlatih denyut jantung akan lebih rendah antara 30-40 kali permenit.Hal ini akan sangat nyata bagi atlit atlit yang melakukan cabang olahraga yang bersifat endurance. Seperti lari marathon, triathlon ,sepeda jarak jauh atau renang perairan terbuka (Open water swimming ). Para atlit tersebut mempunyai denyut nadi istirahat yang sangat lambat bisa mencapai 28-30 kali per menit..
Terjadinya perubahan ini disebabkan karena kinerja hormon hormon tubuh dan adaptasi dari sistem syaraf pada jantung.
Terjadinya perubahan perubahan gambaran EKG (elektro kardio gram ) yaitu rekaman listrik jantung dalam keadaan istirahat.Untuk itu kelainan gambaran EKG pada atlit harus ditindaklanjuti dan tidak boleh dianggap sebagai suatu penyakit..Hal ini yang perlu diketahui adalah adanya perubahan yang fisiologis pada jantung pada latihan beban yang berat.Di sini terjadi perubahan tebal otot jantung tetapi isi ruang jantung justru mengecil (perubahan yang konsentris).
Seluruh perubahan perubahan ini sifatnya sementara selama rangsangan/beban selalu ada.Apabila seorang atlit tidak berlatih maka terjadi perubahan jantung pada keadaan asal/semula.Jadi di sini atlit mengalami keadaan mundur atau de-training.Atlit tersebut akan berkurang kemampuan jantungnya karena otot jantung yang tadinya menebal menjadi tipis kembali seperti semula.
Denyut jantung istirahat akan meningkat kembali karena tidak ada rangsangan dari luar.Untuk beberapa cabang olahraga ,athlete's heart ini merupakan suatu peristiwa yang logis dan tidak perlu dikawatirkan..,namun apabila latihan dilakukan berlebihan maka akan terjadi gangguan fungsi jantung ..yaitu jantung membesar secara patologis artinya justru jantung tersebut menjadi sakit,pompanya kurang kuat.Untik ituvperlu adanya monitoring latihan yang tepat sehingga tidak terjadi "over training".
Published with Blogger-droid v2.